7/24/2011

Tahap Rasulullah SAW Berlapar Dan Hikmahnya

Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam Tarmidzi dari Nu’man bin Basyir r.a bahawa ia berkata “Bukankah kamu sekarang mampu hidup bermewah-mewah dengan makan dan minum, apa saja yang kamu mahu, kamu mendapatkannya. Aku pernah melihat Rasulullah Muhammad SAW hanya mendapat kurma yang buruk saja untuk mengisi perutnya!”


Atau ada kisah juga seperti berikut ini. Pada suatu ketika Umar bin Khattab r.a menyebut apa-apa yang boleh dinikmati manusia sekarang ini dari dunia. Maka dia berkata ”Aku pernah melihat Rasulullah SAW seharian menanggung lapar, kerana tidak ada makanan, kemudian tidak ada yang didapatinya pula selain dari kurma yang buruk saja untuk mengisi perutnya.”Pernah juga kisah yang lain datang dari sahabat Abu Hurairah r.a, ia berkata “Aku pernah datang kepada Rasulullah SAW ketika dia sedang solat sambil duduk, maka aku pun bertanya kepadanya: “Ya Rasulullah! Mengapa aku melihatmu solat sambil duduk, apakah engkau sakit?” Jawab beliau: “Aku lapar, wahai Abu Hurairah!” Mendengar jawaban beliau itu, aku terus menangis sedih melihatkan keadaan beliau itu. Beliau merasa kasihan melihat aku menangis, lalu berkata: “Wahai Abu Hurairah! Jangan menangis, kerana beratnya penghisaban nanti di hari kiamat tidak akan menimpa orang yang hidupnya lapar di dunia jika dia menjaga dirinya di kehidupan dunia.”


Apa yang Rasulullah SAW lakukan akan membuktikan Baginda memiliki kedudukan tertinggi, tiada lagi insan yang lebih lapar dan bersabar demi menunaikan perintah Allah SWT. Insan lain tidak boleh menjadikan alasan miskin dan susah sebagai batu loncatan untuk meninggalkan perintah Allah SAW seperti berpuasa kerana Rasulullah SAW lebih kuat kesabaran dan lapar tetapi tetap menjunjung perintah Allah SWT.


Bayangkan jika Rasulullah SAW hidup seperti kita dan Rasulullah SAW memilih Al-Khamr semasa Allah SWT meminta Rasulullah SAW memilih diantara Susu dan Al-Khamr di saat Isra’ dan Mikraj. Al-Hamdulillah, Rasulullah SAW memilih Susu, tetapi kini umat Baginda lebih berani daripada Baginda dan telah menukar Susu kepada Arak(Al-Khamr) dan syubhah dalam makanan mereka seharian. Nauzubillah Min Zalik.

READ MORE - Tahap Rasulullah SAW Berlapar Dan Hikmahnya

7/19/2011

Peringatan bagi Orang yang Sengaja Membatalkan Puasa

Pada zaman ini kita sering melihat sebagian di antara kaum muslimin yang meremehkan kewajiban puasa yang agung ini. Bahkan di jalan-jalan ataupun tempat-tempat umum, ada yang mengaku muslim, namun tidak melakukan kewajiban ini atau sengaja membatalkannya. Mereka malah terang-terangan makan dan minum di tengah-tengah saudara mereka yang sedang berpuasa tanpa merasa berdosa. Padahal mereka adalah orang-orang yang diwajibkan untuk berpuasa dan tidak punya halangan sama sekali. Mereka adalah orang-orang yang bukan sedang bepergian jauh, bukan sedang berbaring di tempat tidur karena sakit dan bukan pula orang yang sedang mendapatkan halangan haidh atau nifas. Mereka semua adalah orang yang mampu untuk berpuasa.

Sebagai peringatan bagi saudara-saudaraku yang masih saja enggan untuk menahan lapar dan dahaga pada bulan yang diwajibkan puasa bagi mereka, kami bawakan sebuah kisah dari sahabat Abu Umamah Al Bahili radhiyallahu ‘anhu.

Abu Umamah menuturkan bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بينا أنا نائم إذ أتاني رجلان ، فأخذا بضبعي، فأتيا بي جبلا وعرا ، فقالا : اصعد ، فقلت : إني لا أطيقه ، فقالا : إنا سنسهله لك ، فصعدت حتى إذا كنت في سواء الجبل إذا بأصوات شديدة ، قلت : ما هذه الأصوات ؟ قالوا : هذا عواء أهل النار ، ثم انطلق بي ، فإذا أنا بقوم معلقين بعراقيبهم ، مشققة أشداقهم ، تسيل أشداقهم دما قال : قلت : من هؤلاء ؟ قال : هؤلاء الذين يفطرون قبل تحلة صومهم

”Ketika aku tidur, aku didatangi oleh dua orang laki-laki, lalu keduanya menarik lenganku dan membawaku ke gunung yang terjal. Keduanya berkata, ”Naiklah”. Lalu kukatakan, ”Sesungguhnya aku tidak mampu.” Kemudian keduanya berkata,”Kami akan memudahkanmu”. Maka aku pun menaikinya sehingga ketika aku sampai di kegelapan gunung, tiba-tiba ada suara yang sangat keras. Lalu aku bertanya,”Suara apa itu?” Mereka menjawab,”Itu adalah suara jeritan para penghuni neraka.”

Kemudian dibawalah aku berjalan-jalan dan aku sudah bersama orang-orang yang bergantungan pada urat besar di atas tumit mereka, mulut mereka robek, dan dari robekan itu mengalirlah darah. Kemudian aku (Abu Umamah) bertanya,”Siapakah mereka itu?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Mereka adalah orang-orang yang berbuka (membatalkan puasa) sebelum tiba waktunya.”[8]

Lihatlah siksaan bagi orang yang membatalkan puasa dengan sengaja dalam hadits ini, maka bagaimana lagi dengan orang yang enggan berpuasa sejak awal Ramadhan dan tidak pernah berpuasa sama sekali. Renungkanlah hal ini, wahai saudaraku!

Perlu diketahui pula bahwa meninggalkan puasa Ramadhan termasuk dosa yang amat berbahaya karena puasa Ramadhan adalah puasa wajib dan merupakan salah satu rukun Islam. Para ulama pun mengatakan bahwa dosa meninggalkan salah satu rukun Islam lebih besar dari dosa besar lainnya[9].

Adz Dzahabi sampai-sampai mengatakan, “Siapa saja yang sengaja tidak berpuasa Ramadhan, bukan karena sakit (atau udzur lainnya, -pen), maka dosa yang dilakukan lebih jelek dari dosa berzina, lebih jelek dari dosa menegak minuman keras, bahkan orang seperti ini diragukan keislamannya dan disangka sebagai orang-orang munafik dan sempalan.”[10]

Adapun hadits,

مَنْ أَفْطَرَ يَوْمًا مِنْ رَمَضَانَ ، مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ وَلاَ مَرَضٍ لَمْ يَقْضِهِ صِيَامُ الدَّهْرِ ، وَإِنْ صَامَهُ

Barangsiapa berbuka di siang hari bulan Ramadhan tanpa ada udzur (alasan) dan bukan pula karena sakit, maka perbuatan semacam ini tidak bisa digantikan dengan puasa setahun penuh jika dia memang mampu melakukannya”; adalah hadits yang dho’if sebagaimana disebutkan oleh mayoritas ulama.[11]

READ MORE - Peringatan bagi Orang yang Sengaja Membatalkan Puasa

KEPIMPINAN


Bismillahirrahmanirrahim....

teringat pada untaian hadis ini,

" setiap orang adalah pemimpin...."

ye! semua insan adalah pemimpin ,setidaknya jika bukan memimpin orang lain,jadilah pemimpin diri sendiri.....

kenapa manusia di beri tanggungjawab utk mentadbir bumi ini?


'Yang demikian sifatnya ialah Tuhan yang mengetahui perkara-perkara yang ghaib dan yang nyata; Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani; Yang menciptakan tiap-tiap sesuatu dengan sebaik-baiknya (dengan sebaik-baik ciptaan yang cantik dan elok mencipta manusia) dan dimulakan kejadian manusia berasal dari tanah liat (Thin). Kemudian ia jadikan keterunan-keterunan manusia itu dari sejenis pati iaitu dari air yang hina (air mani) yang sedikit dipandang orang. Kemudian ia menyempurnakan kejadiannya, serta meniupkan padanya Roh ciptaanNya dan ia mengurniakan kepada kamu pendengaran serta hati (akal fikiran), supaya kamu bersyukur, tetapi amatlah sedikit kamu bersyukur.'


(Surah As-Sajadah)


jawapannya kerana manusia adalah HEBAT


dan Allah itu Maha Mengetahui segala sesuatu yg tidak kita ketahui...


"Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,"Aku hendak menjadikan khalifah di bumi".Mereka berkata. "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merosak dan menumpahkan darah (sebagai khalifah), sedangkan kami bertasbih memujiMu dan menyucikan namaMu?". Allah berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
(surah Al Baqarah, ayat 30)


memimpinlah kerana kita juga ingin dipimpin...

pemimpin adalah lebih dari semua hal kepada org yg dipimpin...

maksudnya??

lebih dalam amal ibadahnya, lebih dalam urusannya, lebih dalam amanah dan jujurnya

siapa role model kepimpinan kita?

sudah tentu dan pasti... kekasih teragung sepanjang zaman..

Nabi Muhammad S.A.W

alhamdulillah......

bersyukur kerana menjadi sebahagian dari ummatnya...

moga syafaaatnya, menyelamatkan manusia akhir zaman...
READ MORE - KEPIMPINAN

7/13/2011

keBERSIHan











READ MORE - keBERSIHan

7/11/2011

BERSIH 2.0


Supporters of the "Bersih" (Clean) electoral reform coalition join arms as they are cornered by police during clashes in downtown Kuala Lumpur July 9, 2011. Malaysian police fired tear gas and detained more than 500 people in the capital on Saturday in a bid to prevent thousands of anti-government protesters from putting on a massive show of strength against Prime Minister Najib Razak.

A supporter of the "Bersih" electoral reform coalition runs after tear gas was fired near him during a rally outside KL Sentral in Kuala Lumpur July 9, 2011. Malaysian police fired tear gas and detained more than 500 people in the capital on Saturday in a bid to prevent thousands of anti-government protesters from putting on a massive show of strength against Prime Minister Najib Razak.

A supporter of the "Bersih" (Clean) electoral reform coalition is detained in a cloud of tear gas during clashes in downtown Kuala Lumpur July 9, 2011. Malaysian police fired tear gas and detained more than 500 people in the capital on Saturday in a bid to prevent thousands of anti-government protesters from putting on a massive show of strength against Prime Minister Najib Razak.

Police detain a supporter of the "Bersih" (Clean) electoral reform coalition during a rally in Kuala Lumpur July 9, 2011. Malaysian police fired tear gas and detained more than 500 people in the capital on Saturday in a bid to prevent thousands of anti-government protesters from putting on a massive show of strength against Prime Minister Najib Razak.

An angry supporter of the "Bersih" (Clean) electoral reform coalition reacts as he recovers after police fired tear gas during clashes in downtown Kuala Lumpur July 9, 2011. Malaysian police fired tear gas and detained more than 500 people in the capital on Saturday in a bid to prevent thousands of anti-government protesters from putting on a massive show of strength against Prime Minister Najib Razak.


A masked supporter of the "Bersih" (Clean) electoral reform coalition kicks back a tear gas canister during clashes with police in downtown Kuala Lumpur July 9, 2011. Malaysian police fired tear gas and detained more than 500 people in the capital on Saturday in a bid to prevent thousands of anti-government protesters from putting on a massive show of strength against Prime Minister Najib Razak.

A Malaysian activist from Coalition for Clean and Fair Elections (Bersih) is detained by police officers during a rally calling for clean and fair elections in Kuala Lumpur, Malaysia, Saturday, July 9, 2011. Police fired tear gas and detained hundreds of activists as demonstrators massed Saturday across Malaysia's main city demanding electoral reforms in the country's biggest political rally in years. The "Bersih" means "clean" in Malay.

A supporter of the "Bersih" (Clean) electoral reform coalition spits towards police during clashes in downtown Kuala Lumpur July 9, 2011. Malaysian police fired tear gas and detained more than 500 people in the capital on Saturday in a bid to prevent thousands of anti-government protesters from putting on a massive show of strength against Prime Minister Najib Razak.

A female supporter of the "Bersih" (Clean) electoral reform coalition reacts as she is detained by police during clashes with police in downtown Kuala Lumpur July 9, 2011. Malaysian police fired repeated rounds of tear gas and detained over 1,400 people in the capital on Saturday as thousands of activists evaded roadblocks and barbed wire to hold a street protest against Prime Minister Najib Razak's government.

An injured supporter of the "Bersih" (Clean) electoral reform coalition is detained by policemen during clashes in downtown Kuala Lumpur July 9, 2011. Malaysian police fired tear gas and detained more than 500 people in the capital on Saturday in a bid to prevent thousands of anti-government protesters from putting on a massive show of strength against Prime Minister Najib Razak.

A supporter of the "Bersih" (Clean) electoral reform coalition is detained by policemen during clashes in downtown Kuala Lumpur July 9, 2011. Malaysian police fired tear gas and detained more than 500 people in the capital on Saturday in a bid to prevent thousands of anti-government protesters from putting on a massive show of strength against Prime Minister Najib Razak.

A supporter of the "Bersih" (Clean) electoral reform coalition looks at a policeman as he is detained during clashes in downtown Kuala Lumpur July 9, 2011. Malaysian police fired tear gas and detained more than 500 people in the capital on Saturday in a bid to prevent thousands of anti-government protesters from putting on a massive show of strength against Prime Minister Najib Razak.

Plainclothes policemen detain a supporter of the "Bersih" (Clean) electoral reform coalition during a rally in Kuala Lumpur July 9, 2011. Malaysian police fired tear gas and detained more than 500 people in the capital on Saturday in a bid to prevent thousands of anti-government protesters from putting on a massive show of strength against Prime Minister Najib Razak.

Police detain opposition Parti Keadilan Rakyat (PKR) MP Tian Chua (2nd R in yellow) and supporters of the "Bersih" (Clean) electoral reform coalition during a rally in Kuala Lumpur July 9, 2011. Malaysian police fired tear gas and detained more than 500 people in the capital on Saturday in a bid to prevent thousands of anti-government protesters from putting on a massive show of strength against Prime Minister Najib Razak.

Malaysian police take away an arrested protester during a mass rally calling for electoral reform in Kuala Lumpur on July 9, 2011. Malaysian police used tear gas and water cannon in clashes with protesters who defied government warnings to take to the streets in an outlawed rally for electoral reform attended by 8,000 demonstrators.

Malaysian riot police officers fire tear gas during a rally calling for electoral reforms in Kuala Lumpur, Malaysia, Saturday, July 9, 2011.

Malaysian riot police officers fire tear gas at activists from Coalition for Clean and Fair Elections (Bersih) during a rally in Kuala Lumpur, Malaysia, Saturday, July 9, 2011. Police fired tear gas and detained hundreds of activists as those demonstrators massed Saturday across Malaysia's main city demanding electoral reforms in the country's biggest political rally in years. The "Bersih" means "clean" in Malay.

A Malaysian activist from Coalition for Clean and Fair Elections (Bersih) runs through tear gas fired by riot police during a rally calling for electoral reforms in Kuala Lumpur, Malaysia, Saturday, July 9, 2011.

A Malaysian activist from Coalition for Clean and Fair Elections (Bersih) tries to kick a tear gas fired by police during a rally calling for electoral reforms in Kuala Lumpur, Malaysia, Saturday, July 9, 2011.

A Malaysian activist from Coalition for Clean and Fair Elections (Bersih), center facing down, is detained by police officers during a rally calling for electoral reforms in Kuala Lumpur, Malaysia, Saturday, July 9, 2011.

Malaysian police drag away an injured protester as photographers take pictures during a mass rally calling for electoral reform in Kuala Lumpur on July 9, 2011. Malaysian police arrested more than 400 people and used tear gas as a massive lockdown was imposed on the capital to thwart an opposition-backed rally demanding reform to the electoral system. The demonstrators want reform to prevent some people being allowed to vote several times during elections.

Supporters of the "Bersih" (Clean) electoral reform coalition react as a plainclothes policeman detains one of them during clashes in downtown Kuala Lumpur July 9, 2011. Malaysian police fired repeated rounds of tear gas and detained over 1,400 people in the capital on Saturday as thousands of activists evaded roadblocks and barbed wire to hold a street protest against Prime Minister Najib Razak's government.

An angry supporter of the "Bersih" (Clean) electoral reform coalition reacts as he recovers after police fired tear gas during clashes in downtown Kuala Lumpur July 9, 2011. Malaysian police fired tear gas and detained more than 500 people in the capital on Saturday in a bid to prevent thousands of anti-government protesters from putting on a massive show of strength against Prime Minister Najib Razak.

Malaysian opposition leader Anwar Ibrahim (C) is surrounded by supporters, one of whom is injured, as he attends a mass rally for electoral reform in Kuala Lumpur on July 9, 2011. Malaysian police fired tear gas and water cannon, making at least 1,400 arrests during clashes with protesters who defied government warnings to rally in the capital for electoral reform. Opposition leader Anwar Ibrahim was injured during the protest when he fell onto the pavement after a tear gas attack and was taken to a hospital as he was feeling unwell, an aide said.

Malaysian riot police officers fire water cannon at activists from Coalition for Clean and Fair Elections (Bersih) during a rally in Kuala Lumpur, Malaysia, Saturday, July 9, 2011. Police fired tear gas and detained hundreds of activists as demonstrators massed Saturday across Malaysia's main city demanding electoral reforms in the country's biggest political rally in years. The "Bersih" means "clean" in Malay.


Al Fatihah buat Syuhada' yang gugur.. Barakallah hu ilaika
READ MORE - BERSIH 2.0

GAMBAR PALING TERHARU BERSIH 2.0






YANG NI PUN TERHARU GAK..PASAI TERPAKSA GUNA BANGLA...
UPAH MURAH MAAA..BAGI T-SHIRT SELAI JALANLA...



Meskipun ribuan anggota polis dikerah untuk “menutup” Kuala Lumpur kepada peserta Bersih semalam, puluhan ribu orang menongkah arus pancutan air kimia dan tembakan gas pemedih mata serta belantan Unit Simpanan Persekutuan (FRU) untuk menyertai perhimpunan aman itu.

Mereka berjalan secara aman menuju ke Stadium Merdeka untuk menuntut pilihan raya adil dan telus namun menghadapi kekangan dan kekerasan polis di sepanjang perjalanan.

Lebih 1,667 orang ditangkap termasuk Pengerusi Bersih, Ambiga Sreenevasan dan pemimpin-pemimpin kanan Pakatan Rakyat.

READ MORE - GAMBAR PALING TERHARU BERSIH 2.0

DI DALAM

get this widget here

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...